Indonesia Merdeka

Jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon. Saigon adalah salah satu pusat tentara Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat kepada Sukarno dan Moh.Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus. Pada masa-masa inilah terjadi peristiwa yang dramatis di wilayah Indonesia. Walaupun alat komunikasi pada masa tersebut dikuasai Jepang, namun para tokoh perjuangan berhasil mengakses berbagai informasi dunia dengan berbagai cara. Radio sebagai alat yang paling berperan pada masa tersebut telah disegel oleh Jepang

Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar kabar dari radio bahwa Jepang menyerah dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya. Sutan Syahrir segera menemui Soekarno dan Hatta untuk menyampaikan kabar tersebut.

15 Agustus 1945, kabar seputar menyerahnya Jepang atas Sekutu membuat para pemuda revolusioner bergejolak. Indonesia tengah mengalami kekosongan kekuasaan, namun proklamasi tidak segera dilaksanakan. Dalam momentum ini, golongan muda, termasuk di antaranya Sukarni bersama Chaerul Saleh dan Wikana, menginginkan kemerdekaan diproklamirkan secepatnya.

Hari-hari menjelang tanggal 15 Agustus 1945 merupakan hari yang menegangkan bagi bangsa Jepang dan bangsa Indonesia. Hari Rabu tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 21.30 WIB, para pemuda yang dipimpin Wikana, dan Darwis datang di rumah Sukarno di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Wikana dan Darwis memaksa Sukarno untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda mendesak agar proklamasi malam ini dapat dilaksanakan paling lambat tanggal 16 Agustus 1945. Sambil menimang-nimang senjata Wikana berucap dan bernada ancaman.

Saat itu, Soekarno dan Hatta baru saja pulang dari Dalat, Vietnam, usai bertemu dengan pemimpin militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara, Marsekal Terauchi. Kepada Sukarno-Hatta, Terauchi menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia

Tokoh-tokoh yang sering disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, para anggota dan pengurus BPUPKI, dan PPKI. Golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.

Golongan muda yaitu Sukarni, Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, Dr. Muwardi, Shodanco Singgih, Wikana, Sayuti Melik, Sudiro, BM Diah, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Adam Malik, Armansyah.

Peristiwa rengasdengklok merupakan suatu peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda, yaitu Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31” terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB. Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang untuk didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua.

Penculikan terhadap dua tokoh golongan tua tersebut dikomandoi oleh Shodanco Singgih. Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamirkan kemerdekaan

Tokoh-tokoh dalam Peristiwa Rengasdengklok

  • Sukarno: Sebagai tokoh yang diculik dan didesak oleh golongan muda untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
  • Mohammad Hatta: Bersama Bung Karno ke Rengasdengklok untuk secara kolektif merumuskan teks proklamasi.
  • Achmad Soebardjo: Menjadi mediator antara dinamika perdebatan antara golongan muda dan golongan tua.
  • Sukarni: Golongan muda yang menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
  • Jusuf Kunto: Ikut membuat rencana dan bersama Sukarni serta beberapa tokoh muda lain menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
  • Chairul Saleh: Sebagai pemimpin rapat penting dalam konteks menetapkan lokasi dan tanggal diproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
  • Sayuti Melik: mengetik teks proklamasi yang disusun oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
  • Subianto: Terlibat dalam rapat-rapat terakhir menjelang kemerdekaan Indonesia bersama golongan muda dan golongan tua


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Indonesia Merdeka"

Posting Komentar