Kerajaan Islam


Kerajaan Islam di Sumatera

Sejak awal kedatangan Islam, Pulau Sumatra termasuk daerah pertama dan terpenting dalam pengembangan agama Islam di Indonesia. Dikatakan demikian mengingat letak Sumatra yang strategis dan berhadapan langsung dengan jalur perdangan dunia, yakni Selat Malaka.

1.   Kerajaan Samudra Pasai

Samudra Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 dan 1275, atau pertengahan abad ke-13 M. Kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam.

Raja pertama Kerajaan Samudera Pasai adalah Sultan Malik Al Saleh yang berkuasa sejak 1297 hingga 1326, kurang lebih 29 tahun

Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada 1521, karena adanya konflik internal, yaitu perebutan kekuasaan serta perang saudara.

2.   Kesultanan Aceh Darussalam

Kesultanan Aceh Darussalam didirikan kurang lebih pada tahun 1496 M. Sesuai namanya, kerajaan ini terletak di wilayah Aceh. Sultan yang paling terkenal dari kesultanan ini adalah Sultan Iskandar Muda.

3.   Kerajaan-kerajaan Islam di Riau

Kerajaan Islam yang ada di Riau dan Kepulauan Riau menurut berita Tome Pires antara lain Kerajaan Kampar, Indragiri, dan Siak. 

4.   Kerajaan Islam di Jambi

Kerajaan Islam di Jambi terbentuk kurang lebih pada pertengahan abad ke-15 M.

5.   Kerajaan Islam di Sumatera Selatan Sejak Kerajaan Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh sekitar abad ke-14, mulailah proses Islamisasi sehingga pada akhir abad ke-15 muncul komunitas Muslim di Palembang. Secara resmi, kerajaan Islam di Sumatera Selatan yang bernama Kesultanan Palembang. Kerajaan ini didirikan pada sekitar tahun 1659 M.

6.   Kerajaan Islam di Sumatera Barat

Islam yang datang dan berkembang di Sumatra Barat diperkirakan pada akhir abad ke-14 atau abad 15, sudah memperoleh pengaruhnya di kerajaan besar Minangkabau.

 

Kerajaan Islam di Jawa

Berdasarkan catatan sejarah, Islam itu sudah lama masuk ke Pulau Jawa, jauh sebelum bangsa Barat menjejakkan kaki di pulau ini. Untuk lebih jelasnya marilah kita paparkan sekelumit kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa.

1.   Kerajaan Demak


Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada 1478, seiring dengan keruntuhan Kerajaan Majapahit.

Ketika masa kejayaannya, kekuasaan Kerajaan Demak meliputi Pesisir Jawa bagian tengah dan timur, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan.  Raja yang paling terkenal dari kerajaan ini adalah Raden Fatah.

Setelah berhasil mengembangkan agama Islam, Kerajaan Demak runtuh pada 1546 akibat perang saudara antara Sultan Trenggono dan Pangeran Surowiyoto, juga pemberontakan dari Jaka Tingkir



2.   Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram berdiri sekitar tahun 1587 M. Pada masa jayanya, kerajaan ini menyatukan sebagian pulau Jawa, Madura, dan Sukadana. Raja yang paling terkenal adalah Mas Rangsang atau yang lebih dikenal Sultan Agung


Kerajaan ini berkuasa selama dua abad, hingga abad ke-18 dan mencapai masa emasnya di bawah kuasa Sultan Agung (1613-1645)

Masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam berakhir pada 1755, setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama oleh VOC. Dalam Perjanjian Giyanti disepakati bahwa Kesultanan Mataram dibagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasultanan Ngayogyakarta dan Nagari Kasunanan Surakarta

video 1 



video 2



video 3


3.   Kesultanan Banten


Pendiri Kerajaan Islam Banten sama dengan pendiri Kerajaan Cirebon, yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada abad ke-16

Raja pertama Kerajaan Banten adalah Sultan Maulana Hasanuddin yang berkuasa sejak 1552 hingga 1570. Sedangkan masa kejayaan Kerajaan Islam Banten baru tercapai di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683). Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang Banten untuk melawan VOC. Sayangnya, hal ini juga memicu Belanda melakukan politik adu domba hingga akhirnya Kerajaan Banten runtuh pada 1813

Kesultanan Banten berdiri sekitar 1526 M. Kerajaan ini terletak di bagian barat Pulau Jawa. Sultan yang terkenal adalah Sultan Ageng Tirtayasa.



4.   Kesultanan Cirebon

Kesultanan Cirebon berdiri sekitar tahun 1400-an. Kesultanan Cirebon terletak di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Raja yang terkenal dari kerajaan ini adalah Syarif Hidayatullah.

 

Kerajaan Islam di Kalimantan

Di samping Sumatra dan Jawa, ternyata di Kalimantan juga terdapat beberapa kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. Di antara kerajaan Islam itu adalah:

1.       Kesultanan Pasir

2.       Kesultanan Banjar

3.       Kesultanan Kotawaringin

4.       Kerajaan Pagatan

5.       Kesultanan Sambas

6.       Kesultanan Kutai Kartanegara

7.       Kesultanan Berau

8.       Kesultanan Sambaliung

9.       Kesultanan Gunung Tabur

10.    Kesultanan Pontianak

11.    Kesultanan Tidung

12.    Kesultanan Bulungan.

 

Kerajaan Islam di Sulawesi

Di daerah Sulawesi juga tumbuh kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi tidak terlepas dari perdagangan yang berlangsung ketika itu. Berikut ini adalah beberapa kerajaan Islam di Sulawesi di antaranya:

1.   Gowa-Tallo

    Kerajaan Gowa adalah kerajaan Islam yang didirikan di Sulawesi Selatan pada awal abad ke 14 oleh Tumanurung Bainea

    Kemudian, akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa memasuki masa Islam dan berubah menjadi kesultanan. Raja pertama Kerajaan Gowa yang memeluk Islam adalah Mangarangi Daeng Manrabbia dengan gelar Sultan Alauddin I. Sultan Alauddin I memerintah Kerajaan Gowa sejak 1593 hingga 1639. Kerajaan Gowa runtuh akibat adanya politik adu domba yang dilakukan Belanda. Saat itu, raja Gowa, yaitu Aru Palaka terpengaruh oleh adu domba Belanda untuk bersekutu dengan VOC menghancurkan Makassar. Kemudian, setelah bertahun-tahun bertempur, Kerajaan Gowa menyatakan kekalahannya dan menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667


2.   Bone, Wajo dan Soppeng

3.   Kesultanan Buton.

 

Kerajaan Islam di Maluku Utara

Di daerah Maluku Utara terdapat dua kerajaan besar bercorak Islam, yakni Ternate dan Tidore. Kedua kerajaan ini terletak di sebelah barat Pulau Halmahera, Maluku Utara. Kedua kerajaan itu pusatnya masing-masing di Pulau Ternate dan Tidore, tetapi wilayah kekuasaannya mencakup sejumlah pulau di Kepulauan Maluku dan Papua.

Kerajaan Ternate atau Kerajaan Gapi didirikan di Ternate, Maluku Utara, oleh Sultan Mahrum pada 1257. Salah satu raja di Kerajaan Ternate yang paling populer adalah Sultan Baabullah. Sultan Baabullah memerintah Kerajaan Ternate sejak 1570 hingga 1583. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Ternate berhasil mencapai puncak kejayaan serta berhasil mengusir Portugis dari Ternate. Kerajaan Ternate runtuh pada 1683, karena diadu domba oleh Kerajaan Tidore yang dilakukan bangsa Asing (Portugis dan Spanyol) dengan tujuan memonopoli perdagangan rempah-rempah.



Kerajaan Islam di Papua

Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, berdasarkan bukti sejarah terdapat sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di Papua, yakni: Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salawati, Kerajaan Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati (terdiri dari  Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar), Kerajaan Kowiai (Namatota), Kerajaan Aiduma,  Kerajaan Kaimana.

 

Kerajaan Islam di Nusa Tenggara

Kehadiran Islam ke daerah Nusa Tenggara antara lain ke Lombok diperkirakan terjadi sejak abad ke-16 yang diperkenalkan Sunan Perapen, putra Sunan Giri. Islam masuk ke Sumbawa kemungkinan datang lewat Sulawesi, melalui dakwah para mubalig dari Makassar antara 1540-1550. Kemudian berkembang pula kerajaan Islam antara lain Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Bima.


Perkembangan Islam pada Masa Penjajahan sampai Abad ke-20

Setelah Islam masuk ke Indonesia, ajaran agama ini berkembang pesat di masa penjajahan Belanda pada abad ke-17. Sebab, para ulama mengubah pesantren sebagai markas perjuangan untuk melawan penjajahan Belanda.

Pada abad ke-19, muncul pembaruan Islam melalui sekolah-sekolah, seperti Adabiah, Diniyah Putri, dan Sumatera Thawalib. Muncul pula organisasi Islam seperti Sarekat Islam (SI) yang didirikan Haji Samanhudi pada 1905.

Organisasi Islam pun semakin banyak dan dikenal luas di dalam negeri. Pada awal abad ke-20, lahir pula Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia ini kemudian juga melahirkan partai politik bernafaskan Islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kerajaan Islam"

Posting Komentar